KELUARKAN EGO DAN
NAFSU DARI DIRIMU
Pengajian
Syeikh Abdul Qadir al-Jilany Hari Jum’at pagi tanggal 14 Dzul Qa’dah 545 H.
Anda
jangan ragu dengan rizki anda, sebab rizki yang mencarimu itu lebih penting
daripada kamu mencarinya. Jika anda meraih rizki hari ini, tinggalkan berambisi
untuk rizki besok pagi. Seperti ketika engkau melewati sore, anda juga tidak
tahu apakah rizki itu akan datang atau tidak dengan kesibukanmu.
Kalau
anda mengenal Allah, pasti anda lebih sibuk dengan Allah Azza wa-Jalla
dibanding memburu rizki, sebab KharismaNya akan menghalangi perburuan anda.
Karena orang yang mengenal Allah, lisannya akan terbungkam. Orang ‘arif akan
terus membisu di hadapan Allah, sampai datang perintah Ilahi untuk terjun ke
wilayah mashlahat publik. Jika Allah memerintahkan si arif ke publik, akan
hilang kebisuan lisannya, dan hilang pula keterasingannya dengan ragam
masyarakat.
Nabiyullah
Musa AS, ketika menggembala kambing, lisannya terasa cadel, dan asing dengan
massa. Namun ketika Allah memerintahkannya, maka Nabi Musa AS, berdoa, “Dan
lepaskanlah kecadelan di lisanku hingga mereka faham ucapanku…”Seakan-akan Nabi
Musa as, berkata, “Ketika aku terjun di padang untuk menggembala domba, aku
tidak membutuhkan pada kekeluan lisanku, sekarang aku berada di tengah khalayak
dan harus memberikan pengetahuan kepada mereka.” Maka dengan hilangnya
kecadelan atau kekeluan di lisannya, dia bicara sembilan puluh kalimat yang sangat
fasih dan sangat mudah difahami. Kecadelan Musa as, gara-gara ia menelan bara
api di hadapan Firaun dan Asiah di saat masih balita dulu.
Anak-anak
sekalian, aku melihatmu, sangat sedikit pengetahuanmu kepada Allah Azza
wa-Jalla, dan pada RasulNya serta Auliya’Nya, para pengganti Nabi, dan
KhalifahNya. Kalian sunyi dari hakikat makna. Anda adalah burung dalam sangkar.
Rumah yang kosong dan telah roboh. Pohon yang kering dan telah gugur
daun-daunnya.Kibaran bendera hati seorang hamba, pertama-tama dengan Islam,
kemudian meneguhkan ke-Islam dengan Istislam (pasrah total pada Allah),
pasrahkanlah dirimu pada Allah Azza wa-Jalla, maka selamat pula jiwamu dan yang
lainnya.Anda harus keluar dari dirimu dengan hatimu, keluarkan hatimu dari
makhluk, dan hadir ke hadapanNya telanjang dari dirimu dan dari mereka.
Bila
Allah menghendaki, Dia akan memberikan pakaian dan menghias pakaianmu lalu
mengembalikan dirimu pada khalayak, kemudian dirimu melaksanakan tugas
perintahNya, dengan RidloNya dan Ridlo RasulNya SAW, sembari kamu menunggu
perintah berikutnya, dirimu tetap simpuh di hadapanNya. Jika bisa menepiskan
segala hal selain Allah Azza wa-Jalla, si hamba ini teguh di hadapanNya di atas
telapak jiwanya dan rahasia jiwanya.
Musa
as, berkata dengan ucapan kondisi ruhaninya:”Aku bergegas kepadaMu, oh Tuhanku,
semoga Engkau meridhoi…”Seakan beliau bermunajat, “aku menyingkirkan duniaku
dan akhiratku serta seluruh makhluk. Aku telah putus dari sebab akibat dunia,
dan aku melepaskan apa yang kumiliki. Aku datang kepadaMu dengan bergegas, agar
Engkau ridho kepadaKu dan mengampuni dosaku, ketika sebelumnya aku bergabung
dengan mereka.”Jika dibandingkan dengan munajat itu, wahai orang bodoh, dimana
dan apa yang ada padamu? Kalian ini ternyata hamba nafsumu, duniamu dan hawamu.
Kalian hamba khalayak, dan bermusyrik dengan mereka, karena kalian mengandalkan
pandangan mereka dalam soal manfaat dan bahaya, sementara kalian mengharapkan
syurga, kalian merasa takut masuk neraka. Dimana posisi kalian di hadapan Allah
yang membolak-balik hatimu yang berfirman, “Jadilah, maka terjadilah…”
Anak-anak
sekalian, janganlah anda ini diperdaya oleh taatmu yang membuatmu kagum pada
prestasi ibadahmu. Mohonlah kepada Allah Azza wa-Jalla, agar taatmu diterima,
jangan sampai amalmu itu tertolak. Jangan sampai anda disebut: “Jadilah taatmu
sebagai maksiat dan kejernihanmu jadi kotoran.” Siapa pun yang mengenal Allah
Azza wa-Jalla, tidak pernah mengandalkan sesuatu dan tidak pula diperdaya oleh
sesuatu. Dia tidak merasa aman sampai ia keluar dari dunia dengan keselamatan
agamanya, dan menjaga antara dirinya dan Allah Azza wa-Jalla.Anak-anak
sekalian. Seharusnya anda melakukan amaliyah qalbu dan keikhlasannya. Ikhlas
yang sempurna adalah bersih dari segala hal selain Allah, sedangkan keikhlasan
itu didasari ma’rifatullah Azza wajalla. Sementara aku tidak melihat anda
sekalian kecuali anda ini adalah para pendusta, baik dalam wacana maupun
tindakan, baik dalam sunyi atau ramai. Apa yang kalian jadikan pijakan, jika
kalian berkata tanpa tindakan? Kalian bertindak tanpa keikhlasan dan tauhid?
Bila kalian penuh kotoran di dirimu, dan berharap Allah meridhoimu, berharap
penerimaan amalmu dan ridloNya, bagaimana mungkin? Padahal dalam sesaat anda
telah menyalakan api neraka, sedangkan amalmu kelak di hari kiamat sudah
dipilah, mana yang putih, mana yang hitam, mana yang kelabu.
Setiap
amal yang tidak bertujuan demi Allah akan batil. Karena itu beramallah,
cintailah, bersahabatlah dan carilah dari orang yang masuk dalam
penghayatan:”Tiada yang menyamai Nya sesuatu pun, dan Dia Maha Mendengar lagi
Melihat.”Bersihkanlah semua, lalu teguhkan dirimu. Bersihkan semua dari kotoran
hal-hal yang tak layak dan teguhkan yang selaras denganNya. Yaitu hal-hal yang
diridhoiNya dan diridhoi RasulNya Saww. Bila kalian berbuat demikian, sirnalah
semua keraguan, kelabuan dan kehampaan dari hatimu. Bersahabatlah dengan Allah,
dengan Rasul-Nya dan dengan orang-orang yang saleh dengan penuh pengagungan,
pemuliaan dan penghormatan.
Bila
kalian ingin bahagia, jangan kalian hadir di hadapanku tanpa adab dan sopan
santun. Jika masih tidak ada adab, kalian akan terus berlebih-lebihan, maka
mulai saat ini tinggalkan segala yang berlebihan. Bisa secara diantara semua
ini ada yang memiliki rasa hormat dan adab yang baik dari balik akal sehatnya.
Sang koki akan tahu bumbu masakannya. Tukang roti mengerti adonannya. Perancang
tahu akan rancangannya. Orang yang mengajak tahu yang akan diajak. Duniamu
sesungguhnya telah membutakan hatimu sampai kalian tak melihat apa pun.
Hati-hatilah kalian dari peristiwa yang menimpamu itu, sedikit demi sedikit
bisa menghancurkanmu hingga kalian jadi korbannya di akhirnya. Kalian mabuk
terbius oleh minumannya, sampai terputus tangan dan kakimu, sedang matamu
melihat. Dan ketika sadar, anda bakal tahu apa yang telah anda lakukan. Inilah
dampak dari cinta dunia, sedang musuh ada di belakangnya, ambisi terus
menumpuknya. Itulah yang terjadi, hati-hati….
Anak-anak
sekalian, tak ada kebahagiaan bagimu sementara kamu mencintai dunia. Kalian
merasa sebagai pengajak Jalan Ilahi, anda merasa mencintai akhirat atau
sedangkan anda masih terus mencintai dunia.Orang arif pecinta tak akan pernah
mencintai semua itu bahkan semua hal selain Allah Azza wa-Jalla. Bila cinta
kepadaNya paripurna, maka bagian dunia terasa hina. Begitu pula ketika sampai
di akhirat, semua apa yang ditinggalkan di belakangnya, akan tampak ketika ada
di depan Pintu Tuhannya. Semua ditinggalkan hanya demi meraih Wajah Ilahi.
Allah memberikan semua bagian bagi para waliNya, sementara para wali itu merasa
tidak memerlukan lagi dari bagian dunia itu. Sebab bagian jiwa adalah
tersembunyi. Bagian nafsulah yang tampak kasat mata. Bagian hati tidak akan
pernah tiba kecuali ketika bagian nafsu dibersihkan. Lalu terbukalah bagian
konsumsi hati. Bila bagian hati telah terpuaskan di sisiNya, datanglah rahmat
bagi nafsunya.Dikatakan pada hamba tersebut, “Jangan bunuh nafsumu…” Lalu saat
itu ia meraih bagian nafsunya, dan itulah nafsunya yang muthmainnah.
Karena
itu tinggalkan majlis yang penuh dengan kecintaan dunia, dan datangilah majlis
yang zuhud dari dunia. Jenis tertentu akan bersenyawa dengan jenis yang sama,
saling melingkari dan mengitari. Pecinta akan saling mencintai yang lain,
saling menolong untuk dakwah menuju keimanan, tauhid, keikhlasan di dalam amal.
Mereka meraih dengan kemampuannya di jalan Allah Azza wa-jalla. Siapa yang
melayani akan dilayani, siapa yang berbuat baik akan diberi kebaikan. Siapa
yang memberi akan diberi. Bila kalian berbuat untuk neraka, maka neraka esok
bagimu.Amalmu adalah apa yang engkau raih. Kalian beramal dengan amaliah ahli
neraka tetapi kalian berharap syurga. Bagaimana berharap syurga sementara
kalian bukan orang yang melakukan amaliah ahli syurga? Orang yang memiliki hati
adalah orang yang tidak saja taat secara fisik belaka, tetapi patuh jiwanya.
Untuk apa beramal tanpa hati yang ikhlas? Orang yang riya’ hanya menampakkan
visualnya, sedangkan orang ikhlas dengan hati dan lahiriyahnya.
Orang
beriman itu hidup, sedang orang munafik itu mati. Orang beriman itu beramal
untuk Allah, sedang orang munafik untuk dilihat sesama, dipuji dan mendapat
balas budi. Tindakan orang beriman maujud dalam sunyi dan ramai, dan suka dan
duka. Tindakan orang munafik hanya dalam tontonannya belaka. Ia berbuat baik
ketika suka, tetapi ketika sedih ia menolak. Ia tidak bergabung dengan Allah
Azza wa-Jalla, tak ada iman kepada Allah, kepada Rasul dan KitabNya. Tidak
mengingat padang mahsyar maupun hisab. Islamnya hanya untuk cari perhatian dan
selamat di dunia, bukan selamat di akhirat dari neraka dan siksanya. Dia sholat
dan puasa untuk dilihat manusia, jika kembali sendiri, kembali pula pada
kesibukan nafsunya dan kekufurannya.
Ya
Allah, kami berlindung kepadaMu dari kondisi seperti ini. Kami mohon keikhlasan
di dunia dan keikhlasan hari esok. Amin.Anak-anak sekalian, sudah seharusnya
kalian ikhlas ketika berbuat baik. Buanglah matamu untuk melihat amalmu dan
ganti rugi, baik dari makhluk maupun Khaliq. Berbuatlah hanya untuk Wajah
Allah, bukan dalam rangka meraih nikmatNya. Jadilah kalian termasuk yang berkehendak
hanya menuju WajahNya. Carilah WajahNya, hingga Dia memberikan kepadamu. Bila
Dia memberikan anugerah, pasti kalian dapatkan syurga di dunia dan di akhirat.
Syurga dunia berupa taqarrub kepadaNya, dan syurga akhirat adalah memandangNya,
serta segala janji dan jaminan yang diberikan kepadamu.Selamatkan dirimu dan
hartamu, pada Tangan Kekuasaan, Aturan dan RencanaNya. Engkau telah dibeli
olehNya, dan kelak harganya akan diberikan kepadamu.Wahai hamba-hamba Allah.
Selamatkan dirimu kepadaNya. Katakan, “Jiwa, harta dan syurga hanya bagiMu, dan
selainMu hanya untukMu. Kami tidak berhasrat sedikitpun selain DiriMu.”
Dahulukan
Allah sebelum syurga. Allah Yang Maha Asih sebelum jalan menuju kepadaNya.
Wahai orang yang berhasrat syurga, engkau membelinya dan meramaikannya hari
ini. Bukan besok. Alirkan sungaimu, airmu hari ini, bukan besok di
akhirat.Wahai kaumku. Hari kiamat hati dan mata bergolak, dimana hari itu
pijakan-pijakan bisa terpeleset. Padahal setiap orang beriman berpijak dengan
kakinya iman dan ketakwaannya sendiri-sendiri. Kokohnya pijakan tergantung
kokohnya iman di hari itu. Orang zalim akan menerima kebusukan di tangannya.
Orang yang suka merusak akan mendapatkan kehancurannya. Bagaimana ia bisa zalim
dan bagaimana ia menjadi perusak, bagaimana ia pergi dari Tuhannya.Anak-anakku.
Kalian jangan terpedaya oleh amal, sebab nilai amal itu ternilai di akhirnya.
Semestinya kalian terus memohon kepada Allah azza wa-Jalla atas akhir hayat
anda, dan diberikan rasa cinta untuk berbakti kepadaNya. Hati-hatilah kalian
semua, ketika anda taubat, lalu kembali maksiat. Maksiat kepada Tuhanmu hari
ini atau esok, akan membuat dirimu terhinakan dan terlempar dari pertolongan.Ya
Allah tolonglah kami untuk taat kepadaMu dan janganlah kami Engkau hina dengan
maksiat kepadaMu. Tuhan, berikanlah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di
akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.
No comments:
Post a Comment