.

Bintang-bintang Dan Pepohonanpun Berdzikir Dengan Bergoyang, Bukankah Hanya dengan Berdzikir Hati Menjadi Tenang, Anda Memasuki Kawasan Wajib Dzikrullah

Thursday 21 April 2016

MBAH MARGALANGU CIKENDUNG

SYEKH MARGALANGU CIKENDUNG


 Makam Waliyullah Agung Syekh Margalangu Cikendung



Syekh Margalangu Cikendung Merupakan sosok waliyullah penghuni makam keramat di Candi Sibengang desa Cikendung. Beliau adalah leluhur dan cikal bakal desa Cikendung Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, sejarah dan asal usul beliau sangat sulit dilacak karena terlalu tua umur beliau bahkan makam beliaupun sudah ada jauh sebelum desa Cikendung sendiri itu ada. Konon dalam suatu legenda yang melekat didalam keyakinan masyarakat Syekh Margalangu merupakan salah satu dari pengikut Prabu Siliwangi yang berkelana dan menetap di hutan belantara yang akhirnya menjadi cikal bakal Desa Cikendung, hal ini yang menjadi dasar mengapa desa Cikendung ber-awalan ci seperti halnya daerah-daerah di Jawa Barat yang memiliki nama berawalan ci seperti, Ciamis, Cibaduyut, Cibinong, Cirebon, Ciawi dan sebagainya.
Terlepas dari kontroversi tentang asal-usul dan sejarahnya, sosok Syekh Margalangu memang benar adanya, karena penulis sendiri diberi kesempatan oleh Allah SWT sering berjumpa dengan beliau melalui sebuah pengalaman spiritual.  Syekh Margalangu memiliki sosok laki-laki yang sudah tua berjubah putih memakai udeng-udeng atau pengikat kepala berwarna putih pula, beliau membawa sebuah teken (tongkat) berwana coklat kehitaman. Syekh Margalangu memiliki pengawal yang berwujud seekor harimau putih loreng hitam yang besarnya hampir seperti kerbau, penulispun pernah bertemu dengannya, harimau itu  bernama Fajar. Syekh Margalangu sebagai Wali Autadun Ardhi Wilayah sekitar desa cikendung dibawah pimpinan Wali Kutub Autadun Ardhi Mbah Slamet Gunung Slamet maka Syekh Margalangu bertugas menjaga wilayahnya dan beliau juga memiliki banyak pasukan hal ini bisa di lihat setiap hari jum’at di bukit kutiran desa Cikendung berjajar ribuan pasukan ghoib berjubah putih yang ditugaskan menjaga wilayah ini.

 Makam Waliyullah Agung Syekh Margalangu Cikendung

 Keberadaan Syekh Margalangu adalah wujud jati diri desa Cikendung sebagai desa Kaputihan, hal inilah yang harus diyakini oleh masyarakat desa Cikendung agar tidak “kepaten obor” dan kehilangan jadi diri sebagai desa yang beradab, berbudaya, dan beriman sesuai jalan para waliyullah. Istilah desa kaputihan merupakan istilah yang diambil dari bahasa jawa yang berarti putih bersih atau suci, ini maksudnya bahwa desa Cikendung adalah desa yang suci dan tempat bersemayamnya orang-orang suci dan segala bentuk kebatilan tidak akan mampu bertahan lama di desa Cikendung, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya makam dan petilasan para Waliyullah di desa Cikendung.  Diantaranya adalah makam Syekh Margalangu, makam Mbah Tuwuh di Candi Sibengang, petilasan Raden patah dan telapak kaki Raden Patah yang abadi tergambar di sebuah batu di bukit kutiran, Watu Lumpang yang merupakan petilasan Raden Patah, petilasan Mbah Kyai Songket yang berada di Curug RT 09 RW  01, Petilasan Mbah Singawani yang ada di hutan Singawani, makam Waliyullah Masthur Kyai Kasup atau Kyai Mahalli, Makam Mbah Sijan di RT 08 RW  01 dan tanda-tanda lainya.

No comments: