Hilangnya
Agama Ini karena Empat Hal:
Pertama,
karena anda tidak mengetahui apa yang anda amalkan.
Kedua,
karena anda mengamalkan perkara-perkara yang anda tidak mengetahuinya.
Ketiga,
karena anda tidak mau belajar hal-hal yang anda tidak mengerti, lalu anda terus
menerus bodoh.
Keempat,
anda menghalangi orang-orang yang belajar pengetahuan, dimana mereka tidak
tahu.
Wahai
kaum Sufi….Jika anda menghadiri majlis dzikir, ternyata anda menghadirinya agar
masalah anda terpecahkan. Anda malah kontra dengan nasehat kebajikan, lalu anda
pelihara kesalahan dan ketergelinciran, bahkan anda tertawa dan main-main. Anda
benar-benar mengkawatirkan, padahal anda bersama Allah Azza wajalla.
Karena
itu bertobatlah kalian dari situasi itu, jangan sampai anda ini seperti para
musuh Allah Azza waJalla. Raihlah manfaat dari apa yang anda simak
disana.Anak-anak, anda sudah terikat dengan ibadah, dan Allah mengikat dengan
AnugerahNya. Hendaknya anda berpijak pada Sang Penyebab, bukan pada akibat, dan
bertawakallah padaNya. Hendaknya anda tidak mengabaikan amaliah, hendaknya pula
ikhlas dalam beramal.
Allah
SWT berfirman: “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah.”
Allah
tidak menciptakan mereka untuk berdusta, tidak menciptakan mereka untuk
bermain-main hampa, mencipatakan mereka bukan untuk makan dan minum, tidur dan
kawin. Ingatlah! Wahai orang-orang yang alpa dari kealpaanmu. Ingatlah, anda
melangkahkan hatimu satu langkah, Allah menuju kepadamu beberapa langkah, dan
Dia paling layak untuk anda rindukan semua dibanding yang lainNya.
“Allah
memberi rizki pada yang dikehendaki tanpa terhingga.”
Jika
Allah menginginkan pada hambaNya, Allah menyediakan langsung padanya. Ini
sesuatu yang berhubungan dengan makna hakiki bukan rupa fisik. Bila si hamba
benar dalam ubudiyahnya ini, maka benarlah zuhudnya di dunia dan akhirat.Selain
Allah Ta’ala, ketika anda datang padanya, anda bisa tetap benar, baik raja,
sulthan, pemerintah, maka kedatangan anda, atom anda adalah bukit, tetesannya
adalah lautan, bintanya adalah rembulan, rembulannya adalah matahari, sedikitnya
adalah banyak, terhapusnya adalah tetapnya, fana’nya adalah baqo’nya, geraknya
adalah tetapnya. Pohonnya menjulang hingga menyentuh Arasy, dan akarnya
membubung sampai ke bintang Tsurayya, dan dahan-dahannya melindungi dunia dan
akhirat. Pohon apakah ini? Pohon Hikmah dan Pengetahuan.
Dunia
seperti lingkaran cincin, bukan dunia yang anda miliki, bukan akhirat yang anda
kait, yang tidak dimiliki oleh raja maupun budak, tidak bisa dihalangi oleh apa
pun atau diambil oleh siapa pun, tidak bisa dikotori. Jika anda bisa memenuhi
semua itu, anda akan bagus ketika berada di tengah-tengah khalayak publik.
Manakala
Allah menghendaki kebajikan pada hambaNya, maka Allah menjadikan hamba itu
sebagai dalil bagi mereka, menjadikan dokter bagi mereka, menjadikan pendidik
dan pengatur mereka. Sang hamba dijakdikan penerjemah untuk mereka, dijadikan
riasan bagi mereka, dijadikan lampu dan matahari bagi mereka. Bila Allah
menghendaki, segala terwujud. Jika tidak demikian, si hamba ditirai dari segala
hal selain DiriNya.
Individu-individu
jenis manusia seperti ini memang ditugaskan di tengah-tengah makhluk tetapi
dengan perlindungan dan kesalamatan menyeluruh pada dirinya. Allah menolong
hamba ini untuk sebuah kemashlahatan makhluk dan memberikan jalan menuju
hidayah.
Orang
yang zuhud dari dunia, diuji dengan akhirat. Orang yang zuhud dari dunia dan
akhirat, diuji oleh Pencipta dunia dan akhirat. Kalau semua telah alpa,
seakan-akan kalian tidak pernah bakal mati, seakan-akan kalian tidak akan
dihamparkan di padang mahsyar, anda tidak di hisab di sana, anda tidak melewati
jembatan Shirothol Mustaqim?
Ini
sifat-sifat anda, padahal anda mengajak Islam dan Iman. Ini Al-Quran dan Ilmu
sebagai argumentasi bagi kalian. Jika kalian hadir dalam majlis Ulama, dan anda
menolak apa yang dikatakan mereka, maka kehadiran anda sebagai hujjah yang
membuat anda berdosa. Sebagaimana anda semua bertemu Rasulullah Saww, di hari
kiamat nanti, sementara anda tidak menerima beliau, ketika seluruh makhluk
dalam ketakutan atas kebesaran, keagungan dan keadilan serta kesombonganNya,
maka ketika itu seluruh kerajaan dunia musnah, dan hanya kerajaan Ilahi yang
abadi, semuanya di hari kiamat kembali kepadaNya.
Sementara
itu para pemuka kaum Sufi juga tampak di sana dengan kemuliaan dan
kelengkapannya, dan bagaimana Allah memuliakan mereka di hari itu. Para paku
bumi, adalah penegak bumi, yaitu mereka sebagai penguasa makhluk dan pemukanya
sekaligus sebagai wakil Tuhan Azza wa-Jalla. Mereka hari ini tidak tampak dalam
rupa, tapi dalam makna, tetapi esok mereka tampak dalam rupa.Para pemberani
dalam argumentasi dan perang adalah mereka yang melawan orang kafir. Sedangkan
sang pemberani dari kalangan orang-orang sholeh adalah yang melawan hawa
nafsunya, watak manusiawinya, syetan dan para kolaborator kejahatan. Mereka ini
adalah syetan-syetan manusia. Sedangkan sang pemberani dari kalangan Khowash
adalah keberaniannya dalam Zuhud dunia dan akhirat dan zuhud dari segala hal
selain Allah secara total.
No comments:
Post a Comment